Minggu, September 21, 2008

Belajar Self Development Gratis di Internet

Banyak situs di internet yang bisa menjadi sumber bagi anda untuk terus menerus belajar mengembangkan kemampuan leadership, public speaking, success coaching, management dan area self development lainnya secara GRATIS. Berikut ini adalah tip dan trik untuk menemukan ebook, audiobook, atau video bertema hal tersebut.

Anda sebenarnya bisa membeli banyak buku di tokobuku atau download berbayar dari situs ebook resmi, tapi seberapa besar dana yang anda miliki ? Di Internet, jika anda jeli menggogling, ratusan ebook maupun audiobook dapat anda download tanpa bayar, meskipun tentu saja ini termasuk ebook bajakan. Tapi mau apa lagi ? sementara ini berhubung dana yang anda miliki terbatas dan hasrat untuk terus belajar dan maju sudah tak tertahankan lagi, cara ini sementara bisa digunakan.

Prinsip untuk mendowload ebook, video, audiobook gratis sebenarnya sangat mudah. Seiring dengan perkembangan free server yang menyediakan space gratis, banyak para penggunanya - terutama di luar Indonesia - yang mensharing koleksi ebook ebook di server tersebut misalnya www.rapidshare.com, www.filefactory.com, www.depositfiles.com, www.mihd.net, www.ziddu.com, www.4shared.com, www.mediafire.com, dll. Yang harus anda lakukan adalah mencari web tertentu dimana link file tersebut berada. Setelah itu masuk ke situs free upload server tersebut dan klik…download lah sesuka anda. Hanya perlu diperhatikan bahwa masing masing server memiliki cara dan aturan sendiri dalam mendownload file yang dimaksud. Terkadang anda diminta untuk menunggu selama beberapa detik. Apalagi jika anda menggunakan layanan Free atau gratisan. Walau gratis, dan hasilnya juga cukup memuaskan.



Kunci utamanya adalah keterampilan anda melakukan googling. Makin banyak jam terbang anda makin cepat anda mendapatkan buku yang diidam idamkan. Berikut adalah beberapa tips =
Masukkan ke google.com
Jika anda belum mengetahui kira kira judul buku apa yang anda ingin download cari di amazone.com. Misalnya ingin mencari mengenai public speaking, googling dgn keyword ”public speaking site:amazone.com”.
Pilihlah salah satu judul dari amazone.com dan copy paste ke google. Misalnya anda memilih buku bryan tracy, speaking to win.
tambahkan dengan keyword salah satu free server diatas sehingga menjadi “public speaking rapidshare” atau “public speaking mihd.net” atau lainnya
Perhatikan hasil pencarian. Biasanya yang paling utama muncul adalah web yang melink ke web sebenarnya yang menyediakan link rapidshare. Jadi hindari mengklik web rapidlibrary.com, rsfind.com, dan sejenisnya yang hanya akan membuat anda dihasruskan menginstall sesuatu yang belum tentu aman.
Hanya klik website diluar web point 5 tersebut. Lalu anda akan menemukan link ke server hosting. Misalnya di http://www.rapidshare/files/
Dan silahkan download sesuai perintah di masing masing website itu.


Selain dengan googling, jika anda jeli anda akan menemukan banyak blog dan forum yang memiliki thread khusus tukar menukar informasi mengenai ebook. misalnya http://findebooks.blogspot.com/, http://ebook-portal.blogspot.com/, blog.planetebook.com, http://www.ebookee.com/, http://onno.vlsm.org/, dll
Untuk hasil yang lebih banyak anda gunakan keywor free ebook blog

Anda bisa juga mencari di forum forum yang menyediakan thread khusus ebook contohnya kaskus.us, blueforum.org dll lainnya. Misalnya anda ingin mencari buku Robert T Kiyosaki. Masuk ke google.com, kemudian carilah dengan kata pencari = Robert T Kiyosaki ebook site:kaskus.us. Jika anda sudah menjadi anggota kaskus.us ini silahkan langsung klik halaman yang ada dan log in. Tetapi jika anda belum ter daftar sebagai anggota, klik saja link chaced atau Tembolok di bagian bawah, dan akan muncul halaman yang anda inginkan. Disana biasanya sudah ada link khusus.

Memupuk rasa Bersyukur

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. (Al Quran, Ibrahim, 14:7). Bersyukur sebenarnya bukan saja kewajiban insan manusia, tetapi sudah masuk pada tahap kebutuhan manusia. Sebab makin banyak bersyukur, makin besar kemungkinan keinginan kita dikabulkan.

Ada 4 tipe orang tingkatan orang bersyukur
Tipe I adalah orang yang tidak pernah atau jarang bersyukur atas apa yang ia peroleh. Ia menganggap apa yang ia dapatkan adalah hasil jerih payahnya semata. Walaupun ia beribadah tetapi ibadahnya tidak diniatkan untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

Tipe II adalah bersyukur apabila ia mendapatkan apa yang ia inginkan.
Orang seperti ini akan segera menguncapkan syukur kepada Tuhan jika mendapatkan rezeki yang ia dambakan, Naik gaji, dapat bonus, proyek berhasil, orderan klien meningkat, anak diterima di Perguruan Tinggi terbaik, dll.

Tipe III adalah orang yang bersyukur atas hal hal yang kecil yang ia dapatkan. Selain bersyukur atas apa yang ia telah inginkan diperoleh, ia juga bersyukur atas hal hal disekitarnya. Bersyukur atas bisa bangun tiap pagi dalam kondisi sehat, bersyukur atas diberi nikmat hujan, punya keluarga lengkap, masih bekerja di perusahaan digaji tiap bulan, dan hal hal kecil lain yang orang tipe I dan II diatas terkadang tidak menyadarinya karena diangap sesuatu yang lumrah. Orang tipe ke III ini adalah orang yang selalu merasa beruntung.

Tipe IV adalah bersyukur atas apa yang belum ia dapatkan
Mungkin ini agak aneh. Bagi anda yang sedang mendalami hukum Law of Attraction, anda pasti sudah memahami dan mempraktekkan hal ini. Senantiasa bersyukur adalah jalan untuk membuka diri ada pada kondisi selalu feeling good untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan visualisasikan.

Senin, September 15, 2008

Public Speaking = 7 Mitos Keliru mengenai Kontak Mata



Tujuan presentasi di depan umum adalah untuk meyakinkan audiens mengenai hal yang ingin kita sampaikan. Misalnya untuk menjual produk, mendapatkan proyek, meyakinkan manajemen perusahaan, ataupun membererikan ide. Salah satu cara agar audiens mengerti dan mau mendengarkan presentasi kita adalah dengan secara sadar melakukan kontak mata (eye contact) satu persatu dengan beberapa peserta. Walaupun banyak gunanya, tidak semua orang melakukan kontak mata saat mereka melakukan presentasi. Ada rasa kurang percaya diri jika melakukannya.
Berikut ini adalah cukilan dari Buku Brian Tracy, Speak To Win, mengenai beberapa mitos keliru mengenai kontak mata =
Myth #1: Some people don't like to receive eye contact. It frightens
them and they feel put on the spot
.
Guess what-this statement is likely a lot more about your fear as
a speaker than the fear of the audience member. An audience
member wants to be drawn in. Even if his body language says,
"I don't want to sit in this meeting or listen to the presentation."No
one likes to be bored. Everyone, ultimately, longs to be engaged.
It is my job as a speaker to engage him, and offering eye contact
is one of the most powerful ways of accomplishing just that.
Yes, if my intention is to intimidate or antagonize the audience
member, he'll look away. But we're not talking about staring
someone down, or giving him the evil eye. The intent behind
the eye contact needs to be clear and consistent: I invite you to
join me. I want to connect with you. I want you to understand
why our topic is important. I know what I'm saying will have
a tangible impact on your life.

========
Belajar lebih banyak mengenai public speaking dan self improvement dengan DVD di sini
========

Myth #2: If you're nervous at the beginning of a presentation,
don't look at the audience but look slightly above their heads!
Rubbish-you'll just stay nervous this way. The blank wall in
the back of the room is not your friend. It will not relax you or
take the nervousness away. It will keep you talking into a void.
It will, in fact, accelerate the anxiety in your head and tighten
the knot in your stomach, because, moment by moment, you
will be creating a speech that is truly not arriving anywhere. The
only way to start easing nervousness is to turn a monologue into
a conversation. Right away. Find a friendly face in the crowd.
Lock eyes with the individual. Receive her eye contact. The
anxiety will start to fade. Guaranteed.



Myth #3: The best way to make eye contact with an audience is
to consistently scan the room
.
This is what coaches taught speakers fifteen or twenty years ago.
I call it the "retro"-and mind you, not retro-chic-school of eye
contact management. The practice of scanning sharply delineates
the generation gap in the public speaking cycle of life. Now, please
don't misunderstand me-a little bit of scanning is, indeed, a desirable
thing. By "scanning," I refer to the practice of letting the eyes
roam wide across the audience so every audience member feels
addressed by the speaker. This, however, is the fear: The eyes will be
tempted to race around the room as if the speaker were on speed.
They will want to "run away" with the speech. Quite literally so.
This fear is based on watching speaker after speaker who has
been coached the scanning way. Their eyes soon begin to resemble
a pair of airplanes high above a busy airport, circling and circling,
waiting in vain for traffic control to give them permission to land.
Imagine being the pilot who has to navigate such a flight-a flight
that has taken off and then never, ever lands! Scan a bit if you
must. But let your eyes settle on one person. Stay for a sentence or
a thought. Direct your eye contact to another audience member.
Connect. Move on. Connect with someone else. Move on.
This sounds simple, doesn't it? Well-the alternative
approach I just outlined invariably leads us to another myth.



Myth #4: If I don't scan, I won't be able to give everyone the
impression that I'm including them.
Sure you will. By looking at one person with intent, that individual
will know that you are making direct eye contact with him.
The unexpected side benefit is that the folks sitting in the vicinity
of this individual will feel like you are talking directly to them as
well. Why is this so? You are, after all, not looking directly at them!
Sustained eye contact with one individual strongly and compellingly
channels all of our energy to that part of the room.
Scanning, on the other hand, consistently scatters our energy
throughout.We think we're addressing everyone as we scan. The
impact, usually, is entirely the opposite: No one feels as if they
are truly spoken to.
Folks sitting around the person receiving sustained eye contact
will experience you much more strongly through that act of eye
contact than if your eyes were to pass over them for a moment and
move on. They will feel like they are receiving your personal eye
contact as well, while what they are actually experiencing is the
laser focus of your energy, which is clear, direct, and undiluted.
Sustained personal eye contact is, indeed, the most economical
way of addressing and engaging an entire cluster in your audience.



Myth #5: I can't possibly hold eye contact all the time. I have
to look away when I don't know what to say.
Let me rephrase this myth just a bit. For many of us, it feels like
a natural instinct to look away when we don't know what to say.
This is often the moment when we feel most vulnerable-we're
at a sudden loss for words. We feel flustered and panicked. We
feel that whoever we look at can see right through us.
It is, in a way, our most powerful moment as a speaker. It so
brilliantly illustrates the two tracks we always walk when we
speak:We're connecting with an audience member, and we are at
the same time creating the next word, the next sentence, the next
line of thought. Consistently walking both tracks is a challenge for
any speaker whose presentation is not "canned." The moment we
look away, however-to the floor, the ceiling, wherever our eyes
choose to go-we give away part of our power. I invite you to hold
on to your power. Stay connected to a member of your audience.
Fearlessly, shamelessly, even when the next sentence hasn't materialized
yet.



Myth #6: In some cultures, eye contact is considered rude and
offensive. I don't want to offend anyone with my eye contact.
Yes-there are cultures where it is considered impolite to stare
at folks directly. Should you deliver a speech in Korea, for example,
you may wish to temper the frequency and intensity of your
eye contact. But honestly, how often are you in Seoul, delivering
a presentation in front of an exclusively Korean audience?
I don't mean to be glib with this observation.As someone who
grew up in a European culture, has traveled and worked in many
parts of the world, and now resides in the United States, I greatly
appreciate the need to be sensitive to the different cultural signals
and norms that I encounter. But make no mistake about it: in the
overwhelming amount of business scenarios, especially in this
intensely globalized world, the communication standard is uniform.
Offering strong eye contact signals "I care about you, my
audience member."Violating this implicit norm will, in the end, be
interpreted as rude behavior-not the other way around.



Myth #7: It is impossible to give eye contact in a darkened room,
when I cannot see my audience.
True-there are rooms where you, the speaker, are on stage, and
the lights in the auditorium are dim. I know presenters who
actually long for this kind of room arrangement. It allows them
to deliver a speech as planned, without the distraction of having
to respond to the body language of the audience.
But who says the lights in the auditorium or room must stay
completely dark? Who decided that this is the way you will deliver
your presentation? I have never presented in a room where a light
adjustment was impossible. It is part of my responsibility as a
presenter to create the best possible conditions for impacting
my audience. A dark room deprives me of a major opportunity
to connect. It, in fact, sends a strong indirect message to my audience:
Take a nap, because I'm not very interested in seeing you
anyway. So, please adjust the physical circumstances of your presentation.
Remove the darkness barrier. Bring in some candles. Pull
aside the shades. Find the light switch. Turn on the lights!

Minggu, September 14, 2008

Tips Sukses = Berinvestasi untuk Leher Keatas

Anda pasti setuju pendapat bahwa dari seluruh bagian tubuh manusia, bagian tubuh yang paling penting dalam meniti sukses adalah bagian leher keatas. Bukan bagian leher ke bawah. Tapi seberapa banyak dari kita yang secara sengaja dan konsisten terus melakukan upgrade dan berinvestasi untuk bagian atas tubuh ini ?

Anda rela membeli sepatu merk ternama cesare paciotti, rockport, grenson seharga ratusan ribu atau mengenakan pakaian mahal bermerk Mark spencer, Polo Company, Next. Tetapi sangat pelit untuk membeli buku atau mengikuti seminar success coaching yang hanya 200-300 ribu saja.

Menurut James Gwee, seorang success coaching dari Singapore - kebanyakan mengapa orang tidak dapat meraih sukses adalah karena hambatan mental. Seperti tampak pada ilustrasi di samping. Banyak orang yang tindakannya sehari hari adalah A. Dimana A selalu akan menghasilkan A. Suatu ketika ia kemudian menginginkan hasil B dimana B berarti lebih sukses, lebih banyak kenalan, lebih bahagia, lebih cepat promosi. Tetapi ia masih saja terus melakukan kegiatan A. Apa yang kemudian terjadi ? Tentu akan sulit untuk mendapatkan hasil B jika terus ngotot melakukan A.

Yang harus dilakukan adalah merubah tindakan dari A ke B sehingga hasil B pun akan didapat. Umumnya untuk merubah dari A ke tindakan B bukan perkara mudah. Banyak hambatan akan datang, seperti takut salah, nggak enak sindiran orang, malas mencoba, tidak ada waktu, dll dimana itu semua tergolong hambatan mental. Hambatan mental adalah urusan bagian tubuh dari leher ke atas.

Tidak mudah memang untuk keluar dari comfort zone berubah melakukan A ke B. Dari habit A ke habit B. Berubah dari mental A ke mental B. Walaupun sulit ingatlah bahwa proses perubahan mental ini adalah learnable skill.

JADI, untuk itu anda wajib tiap saat untuk selalu mengupgrade pengetahuan dan minat anda. Misalnya anda seorang sales sebaiknya anda rajin mengikuti seminar, baca buku, mendengar audiobook yang berkaitan dengan bagaimana cara melakukan action B untuk menghasilkan outcomes B, bagaimana cara menjual untuk mendapatkan peningkatan order dari para pakar sales. Anda bisa membeli buku buku, video seminar, audio book di internet seperti di sini dengan harga yang sangat terjangkau. Investasi anda sangat kecil artinya jika dibandingkan manfaat, ilmu pengetahuan, dan motivasi yang anda akan dapatkan dari 5 DVD kompilasi yang ditawarkan ini.


Your mind is like a muscle, you can make it strength by practicing it every day, and success will follow.

Jumat, September 12, 2008

Download EBook Gratis dengan BlogSearch



Banyak blog dimanfaatkan oleh si empunya untuk mensharing koleksi ebook yang dipunyai. Para blooger biasanya menempatkan ebook mereka di free hosting server. Selain dengan google, anda dapat dengan mudah mencari ebook di jaringan internet dengan memanfaatkan mesin pencari khusus yang mengindex blog.

Beberapa contoh mesin pencari blog yang popular adalah = www.blogsearch.google.com, www.blogsearchengine.com, www.blog-search.com, www.search.blogger.com, googleblog, dll. Ketimbang om google, gooleblogsearch lebih banyak mengindex blog blog baru yang ada.

1. Bukalah alamat pencari blog seperti www.blogsearch.google.com
2. Masukkan kata pencari sesuai dengan ebook yang anda akan inginkan misalnya "Robert T Kiyosaki ebook"
3. Maka ada banyak link yang menyediakan buku dari Robert T Kiyosaki.
Selamat Berburu Ebook !

Rabu, September 10, 2008

Pengemasan Nata de coco

Nata de coco di pasaran umumnya dikemas gelas plastic 200 ml, toples plastik, standing pouch 360 ml, 3 side plastic, maupun dalam kemasan kaleng. Tulisan ini akan menjelaskan bahan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan nata tersebut. Termasuk proses pembuatannya.

Bahan Baku
- Nata de coco
- Gula
- Pemanis = sakarin dan siklamat
- Aroma makanan
- Pewarna Makanan
Bahan bahan ini dapat dibeli di toko bahan kimia makanan dan biasanya juga bercampur dengan toko plastik.

Proses Pengemasan
1. Nata de coco yang berbentuk kotak/cube, dipanaskan. Dan dimasukkan ke dalam kemasan (cup, plastik, standing pouch, toples).
2. Kemudian buat larutan gula hingga tingkat kemanisan tertentu. Ada baiknya memiliki alat yang disebut refraktometer untuk melihat secara kuantitatif berapa gram jumlah gula telah dimasukkan. Nilai yang terbaca di refractometer setara dengan nilai brix larutan. 1 kg Larutan gula dengan brix 20 diperoleh dengan mencampurkan gula 200 gram dan sisanya air sebanyak 800 gram. Besarnya brix gula (banyaknya gula yang ditambahkan) sangat ditentukan pada harga jual produk. Makin banyak gula yang dipakai maka makin mahal produk. Setelah dicampurkan dengan nata de coco, dalam 1x24 jaam sudah akan terjadi kesetimbangan rasa.
3. Tambahkan larutan gula ini tadi dengan pemanis buatan, aroma makanan, dan pewarna makanan. Jumlah dan perbandingan antara air, gula, pemanis buatan, aroma makanan dan pewarna tergantung kebutuhan.
4. Umumnya aroma makanan yang digunakan sebanyak 0.1 – 0.3 %, tergantung kualitas aroma atau esence tersebut. Kadangkala aroma dan pewarna sudah dicampur menjadi satu sehingga berbentuk emulsi. Lakukan percobaan trial dan error untuk menentukan seberapa optimum kebutuhan anda.
5. Pemanis makanan digunakan untuk menekan biaya produksi. Usahakan menggunakannya dalam jumlah kecil karena akan meimbulkan rasa pahit setelah konsumen memakan produk anda.
6. Panaskan hingga hampir mendidih larutan gula yang sudah dicampur dengan gula, pemanis buatan, aroma, dan pewarna makanan tersebut. Kemudian masukkan ke dalam kemasan yang sudah berisi nata. Atur perbandingan antara jumlah nata dan media sesuai dengan harga jual.
7. Sealing atau tutup kemasan itu.
8. Panaskan produk dengan merebus dalam air mendidih. Untuk produk kemasan gelas 200 ml yang menyasar ke pasaran bawah, biasanya tidak dipanaskan lebih lanjut,. Akan tetapi suhu campuran nata dan media itu untuk memperlama umur simpan.
9. Produkpun siap dikemas dalam kemasan karton isi 12 atau 24

Minggu, September 07, 2008

Menghilangkan Kebiasaan Menunda Pekerjaan


Bagi anda yang seringkali mengalami stress karena merasa banyak sekali pekerjaan penting yang harus diselesaikan, berikut ini adalah tips untuk menghentikannya. Disadari atau tidak, tumpukan pekerjaan hanyalah efek akumulasi dari beberapa pekerjaan yang sudah lama tak terselesaikan. Namun, akibat kebiasaan jelek yang sering menundanya, seakan dalam satu waktu anda dituntut menyelesaikan banyak deadline. Stress pun kerap menghampiri.

Banyak factor yang membuat seseorang menunda pekerjaan, termasuk menunda hal hal yang penting di kehidupan pribadi. Menunda meluangkan waktu dengan anak dan pasangan, menelpon kerabat saudara, berolahraga, belajar memperbaiki diri, hingga menunda beribadah.

Menurut Anthony Robins, ada 2 penyebab kenapa kita menunda melakukan sesuatu. Yaitu bahwa secara alamiah manusia akan selalu tergerak untuk menghindari hal yang tidak menyenangkan (pain) dan selalu mengharapkan kesenangan (pleasure). Dan inilah yang terjadi saat anda menunda pekerjaan ketimbang menyelesaikannya.
==================================================================
Motivate your self by wacthing Seminar, audiobook, ebook, ect, click here
==================================================================
Contoh sederhana seperti berikut. Sebagai seorang sales, anda ditargetkan menelpon prospect minimal 100 klien per minggu. Tetapi anda justru memilih menundanya. Dalam fikiran anda terbersit rasa takut klien akan menolak ambil order, klien tidak berada di tempat, dll. Anda kemudian lebih memfokuskan diri ke hal hal yang tidak bertujuan untuk mendapatkan order dari klien. Dengan menunda telpon, diri anda mendapatkan kesenangan semu. Akibatnya menjelang weekend, kejar tayang pun dilakukan dengan menelpon puluhan klien yang menjadi target hanya dalam 1 hari terakhir. Kadang hal ini diperburuk, ketika pada hari itu anda harus menyelesaikan tambahan pekerjaan penting yang diberikan tiba tiba oleh atasan.

Tips menghindari kebiasaan diri menunda pekerjaan adalah dengan mengajukan 2 pertanyaan sederhana. Pertanyaan pertama adalah manfaat atau kesenangan apa yang akan didapat jikalau mengerjakan pekerjaan ini. Dan pertanyaan kedua, kerugian kerugian apa saja bagi pribadi, karir dan keluarga kalau menunda tugas ini.

Kembali ke contoh diatas, maka pertanyaan pertama yang diajukan adalah, apa keuntungan atau kesenangan yang bakal saya dapatkan jika menelpon klien. Pertanyaan selanjutnya adalah apa saja dampak negative jika anda tidak menelpon klien anda mulai hari ini. Tulislah seluruh jawaban yang muncul. Setelah itu dijamin anda akan tergerak mengerjakan tugas tanpa menundanya

Jika anda mulai menunda pekerjaan maka temukan jawaban atau alasan yang menyenangkan mengapa anda harus menjalaninya dan apa akibat negatif jika anda tidak melakukannya. Lakukan hal ini sesering mungkin. Andapun akan bebas dari tekanan pekerjaan.

Kiat Sukses Presentasi Dadakan

Public speaking, pidato, sambutan, presentasi atau apapun namanya, bila mendadak anda diminta berbicara di depan banyak orang , tentu cukup mengeluarkan keringat dingin. Mau menolak, tidak mungkinlah rasanya. Terkadang presentasi dadakan ini berpengaruh terhadap masa depan karir atau penjualan anda. Tetapi jangan khawatir. Kabar baiknya, public speaking termasuk learnable skill. Keahlian yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Berikut ini adalah tips singkat yang berpidato membuat audience menganggap anda sangat brilian dan sudah mempersiapkan pidato anda dengan baik. Walaupun waktu persiapan sebetulnya tidak kurang hanya 10 menit.

1. Percaya diri.
Yakinlah bahwa anda diminta berbicara ke depan karena anda dianggap memiliki kemampuan atas apa yang anda bicarakan. Menunjukkan kegugupan dan keresahan hanya akan membuat audience juga resah dan tidak konsentrasi kepada apa yang anda utarakan. Cintailah penampilan dan gerakan tubuh anda. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri anda. Love and respect your self, and audience will follow. Jika anda berhasil mengelola rasa PD anda, 80 % dari presentasi anda sudah berhasil.

2. Pembukaan yang meyakinkan
Anda harus dapat membuat hadirin segera mefokuskan diri terhadap anda. Jangan biarkan audiens memikirkan mengenai rumahnya, kendaraannya yang belum dipajak, ada tugas yg belum selesai, dll. Tugas anda pertama kali adalah membuat suasana sedemikian rupa untuk mengembalikan perhatian semuanya hingga tertuju 100 % kepada anda. Ada banyak cara yang dilakukan untuk pembukaan yang elegan. Misalnya dengan metode diam sesaat selama beberapa detik, metode cerita, dan metode lainnya.
Lupakan kata kata kuno seperti “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya, maaf sebelumnya saya sebenarnya baru saja ditunjuk untuk mewakili tuan ruma ..dsb…dsb”. Cara pembukaan pidato seperti ini tidak akan membuat orang lain memperhatikan anda.
Jika dalam 1-2 menit pertama perhatian audience tidak tertuju ke anda, berarti anda telah gagal dalam presentasi.

3. Tekankan apa yang ingin anda sampaikan pada sesi isi presentasi.
Ada banyak tehnik dalam mengolah inti dari pesan anda. Misalnya dengan metode clock. Dimana anda memulai dengan membandingkan antara waktu dahulu sekarang dan masa depan. Anda akan mengatakan ”Zaman Dahulu, untuk berkomunikasi manusia harus berpergian, saat ini.... di masa yang akan datang.......”

4. Buat penutupan yang menarik.
Dalam penutupan ringkaskan apa yang sudah anda utarakan jangan lupa apa yang anda inginkan dari audience untuk dilakukan berkaitan dengan presentasi anda. Apakah audience harus melakukan order, menelpon keluarganya, membeli polis asuransi, dll.


Selamat ber presentasi. Yakinkan audience bahwa anda sangat brilian dan sudah mempersiapkan pidato anda dengan baik. Meskipun waktu presiapan sebetulnya cuma 10 menit.

Di blog ini disediakan Kategori khusus Public Speaking sebagai sharing pengetahuan, metode praktis, meningkatkan kepercayaan diri saat presentasi, dll.




Jumat, September 05, 2008

Membuat Elemen Kategori atau Label di Blogspot

Untuk menambah menu label atau katagori diblog anda, sebenarnya Blogger telah membuat langkah langkah untuk mempermudah para blogger pemula. Anda bisa dengan mudah menampilkan daftar katagori atau label yang sudah anda buat.

Jika anda telah membuat beberapa tulisan dengan kategori yang berbeda beda dan ingin menampilkan kategori itu pada satu tempat, berikut tipsnya =
1. Klik Panel Kontrol
2. Klik Tata Letak Anda akan masuk ke halaman ”Tambah dan Susun Elemen Halaman”
2. Kemudian kliklah Tambah Gadget diatas, disamping atau dibawah. Dimana anda mengklik maka disanalah posisi label di halaman blog anda
3. Maka akan terbuka jendela pop up untuk memilih gadget tambahan pada blog anda
4. Turunkan sidebar ke bawah dan Pilihlan Label dengan menekan tanda + di sebelah kanannya
Maka akan muncul tambahan Label di page anda
5. Tulisan ”Label” ini bisa anda rubah menjadi kategori, atau yang lainnya dengan cara mengklik ”Edit”
6. Jangan lupa klik tombol simpan
7. Lihatlah blog anda, akan sudah terpasang Label atau katagori di sana


Kamis, September 04, 2008

Mudah menghitung angsuran pinjaman dengan Loan Calculator

Adalah lebih menguntungkan mengembangkan bisnis dari modal pinjaman bank. Apalagi bunga bank sudah relatif kecil dibanding 2-3 tahun yang lalu. Apalagi, jika hasil bisnisnya dapat membayar angsuran bulanan di bank. Nah, biasanya sebelum meminjam di bank, anda akan menghitung hitung dahulu, seberapa besar kemampuan anda dalam mengangsur. Tidak perlu datang ke bank atau pusing dengan menghitung manual. Tinggal gunakan free software Loan Calculator. Mudah dan Sederhana.

Banyak software untuk menghitung angsuran kredit bank (loan atau mortage) yang ditawarkan di internet. Salah satunya adalah Loan Calculator 1.2. Pertama tama anda harus mendownload software tersebut di http://www.brothersoft.com/loan-calculator-download-34649.html

Data yang anda perlukan adalah jumlah yang ingin anda pinjam dan bunga bank tempat anda meminjam.

Misalnya anda ingin meminjam Rp. 100 juta dengan bunga pinjaman 11.5 % per tahun.
Buka software Loan Calculator 1.2
1. Masukkan angka 100000000 sebagai pinjaman anda pada kolom Loan amount
2. Masukkan berapa tahun anda akan mencicil, misalnya 10 tahun ke kolom loan length
3. Masukkan angka berapa persen bunga bank pertahun. Misalnya 12 % per tahun, maka masukkan angka 12 di annual interest rate.
3. Pada kolom Repayment Frequency, jika anda membayar bulanan maka pilih Monthly, atau tahunan Annualy, atau option lainnya. Biasanya di Indonesia Bank memberlakukan sistem bulanan




Screen shoot


Maka akan muncul hasil perhitungan pada Loan Summary
Period Payment : 1,434,709.48
Artinya dalam 1 bulan (periode pembayaran) cicilan anda Rp. 1,4 jutaan
Total Paid : 172,165,138.08
Artinya, dalam 10 tahun anda akan membayar sebanyak Rp. 172 jutaan dari total pinjaman awal anda sebesar Rp. 100 juta
Total Interest : 72,165,138.08
Artinyatotal bunga yang anda bayar selama 10 tahun adalah rp. 72 jutaan
Total Period : 120
Adalah total periode anda sebanyak 10 tahun (120 bulan)

Anda bisa melakukan simulasi dengan merubah rubah parameter di Loan Parameter yakni Loan amount (jumlah pinjaman), Loan Length (berapa lama anda akan meminjam), Annual Interest Rate (bunga bank per tahun), dan Repayment frequency (cara pembayaran anda: bulanan, 2 mingguan atau lainnya) Umumnya bank di Indonesia menerapkan sistem bunga majemuk, sehingga hasil nya akan sama bila menggunakan software ini. Tetapi beberapa bank menerapkan sistem lain sehingga hasilnya terkadang angsuran yang harus kita bayarkan lebih besar dibanding bila menggunakan loan calculator ini.

Selamat mencoba, selamat bersimulasi, dan selamat meminjam di bank untuk membangun bisnis anda. Salam Sukses.


Selasa, September 02, 2008

Peluang Usaha ada dimana mana

Seringkali dalam memulai suatu usaha, hambatan mental yang selalu timbul adalah sulit menemukan peluang bisnis baru. Yang selalu terlihat adalah sepertinya semua macam bisnis sudah ditangani oleh orang lain. Hampir tidak ada lagi peluang bisnis bagi anda. Atau kalaupun ada, perlu modal yang besar, kurang ada kenalan yang bisa buka order dan alasan klasik lainnya. Padahal peluang usaha sangat banyak dan terbuka lebar, tepat di depan anda.

Camkanlah prinsip berikut. Semua yang terlihat sebenarnya merupakan sudah menjadi sumber uang bagi orang lain. Uang adalah sebuah konsep/ide. Konsep yang anda berikan pada sebuah produk atau jasa sehingga mempunyai nilai tambah. Dan jika orang lain tertarik atau butuh dengan adanya nilai tambah itu, maka dari sinilah uang mengalir.

Coba anda perhatikan disekitar anda. Misalnya ada 2 orang anak sekolah mengendarai motor. Anda perhatikan semua barang dan jasa yang menempel pada ke dua remaja itu. Helm, seragam sekolah, motor, sepatu sampai ke model rambut, sebenarnya adalah penghasil uang bagi orang lain yang telah memanfaatkannya. Mulai dari pembuat dan pedagang helm/motor/seragam/sepatu hingga tukang cukur rambut yang memangkas rambut mereka. Belum lagi penerbit buku sekolah, pedagang di kantin, guru, petani karet sebagai bahan baku ban motor, dan masih banyak lainnya. Kesemua mereka ini telah memberikan nilai tambah dari barang baku menjadi barang siap pakai.

Anda bertemu banyak orang setiap hari bukan ? Jadi masih kesulitan mencari ide usaha ?